Sabtu, 28 September 2013

Motorcycle ? Sorry, I don't pick you !


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah sangat luas, terdiri dari beribu – ribu pulau yang terpisah oleh lautan. Luas wilayah Indonesia adalah 5.193.250 km persegi dan memiliki jumlah penduduk yang sangat padat. Menurut data yang berasal dari CIA World Factbook 2004, Indonesia merupakan negara dengan urutan ke-4 yang memiliki penduduk padat di seluruh dunia. Dengan luasnya wilayah Indonesia, penduduk yang ada di Indonesia juga tersebar ke seluruh wilayah, sehingga untuk melakukan perpindahan tentunya dibutuhkan sistem transportasi yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan.

Akan tetapi, kata “aman, nyaman, dan dapat diandalkan” sama sekali tidak tergambar dalam wajah transportasi di Indonesia. Salah satunya adalah kemacetan yang cukup parah di berbagai daerah. Kemacetan sebagian besar terjadi dikarenakan tingginya volume kendaraan yang tidak seimbang dengan rasio kapasitas jalan yang ada. Sedangkan volume kendaraan yang paling dominan adalah sepeda motor.  Dari data survey yang telah dilakukan di beberapa daerah, seperti di Karawang Timur, sekitar 70% ruas jalan yang ada di Indonesia didominasi oleh sepeda motor.
Penggunaan sepeda motor di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Banyaknya dealer yang menjual sepeda motor dengan harga sangat miring mengakibatkan permintaan (demand) menjadi meningkat drastis. Kenyataan inilah yang semakin membuat sesak seluruh ruas jalan dan lalu lintas yang ada.

Masyarakat menilai bahwa sepeda motor telah menjadi kebutuhan “primer” yang harus dimiliki oleh setiap keluarga. Dari survey Home Interview di berbagai kota, khususnya kota-kota yang memiliki kemajuan pesat, hampir seluruh keluarga memiliki sepeda motor. Bahkan ada yang memiliki lebih dari satu. Tak dapat dipungkiri, “transportasi beroda dua” ini memang digemari masyarakat karena praktis, efisisen, dan mudah dijangkau. Akan tetapi, ditinjau dari sudut pandang kepentingan bersama, hal ini memberi dampak yang sangat besar terhadap lingkungan dan elemen disekitarnya.

Meningkatnya polusi udara. Sepeda motor memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan polusi udara. Gas yang dikeluarkan melalui exhausted (CO, NO2, HC, C, H2, CO2, H2O dan N2) menyebabkan polusi udara yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan. Bayangkan jika hal ini masih saja terjadi, maka lapisan ozon yang tipis akan menjadi semakin tipis dan mempercepat titik puncak dari isu “global warming” tersebut.

Tingkat Kenyamanan Berkurang. Melakukan perpindahan jarak jauh dengan menggunakan sepeda motor  merupakan hal yang tidak nyaman. Sepeda motor sangat rentan terkena panas, hujan, polusi, dan lebih cepat lelah dibandingkan menggunakan moda lainnya.

Potensi kecelakaan sangat tinggi. Menurut Harian Republika (Sabtu, 26 April 2013), data kecelakaan lalu lintas selama tahun 2012 yang dilansir Divisi Humas Mabes Polri atas rekap Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) menyebutkan, sepanjang tahun lalu, ada 117.949 kecelakaan. Dari ratusan ribu jumlah tersebut, lebih dari setengahnya disumbang oleh  angka kecelakaan sepeda motor. Ada 111.015 kali kecelakaan sepeda motor yang terjadi sepanjang tahun.
Penyebab kecelakaan lalu lintas jalan khususnya sepeda motor paling banyak disebabkan oleh faktor Human error sebesar 67 %. Sedangkan faktor lainnya, kondisi jalan seperti rusak, bergelombang dan unsur ingkungan misalnya hujan mencapai 33 %. Lalu sisanya, seperti kendaraan tak layak jalan 3 %.

Sepeda motor terlihat lebih rentan dibandingkan moda lainnya. Jika dilihat dari fisik (body) kendaraan, mobil masih terdapat pelindung berupa rangka mobil bahkan untuk mobil tertentu terbuat dari rangka baja, fitur air bag, dan safety belt sehingga tingkat fatalitas atau tingkat kecelakaan menjadi rendah. Sedangkan sepeda motor adalah kendaraan roda dua yang kurang terlindungi jika dibandingkan dengan moda lainnya. Apalagi dimensinya yang kecil membuat sepeda motor terkesan rentan dan lemah, sehingga jika kendaraan besar melintas dan pengemudi tidak mengetahui keberadaan sepeda motor disamping atau dibelakangnya akan berakibat fatal.

Dengan melihat situasi tersebut, maka perlu dipertimbangkan kembali, apakah sepeda motor merupakan moda yang paling tepat. Penggunaan moda angkutan umum dapat dinilai sebagai jawaban dan solusi dari permasalahan tersebut. Selain lebih ekonomis, dengan menggunakan angkutan umum masalah lain yang berkaitan dengan transportasi dapat sedikit teratasi. Volume kendaraan di ruas jalan tidak terlalu sesak, sehingga kemacetan dapat dikurangi.  Optimalisasi penggunaan angkutan umum juga dapat mengurangi polusi udara, lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien. 

0 komentar:

Posting Komentar